Tiga tahun yang lalu, dengan menjadi pemain termuda, Messi mencapai milestone 50 gol di UCL, bergabung dengan nama-nama melegenda macam Raul, Shevchenko, Nistelrooy, dll.
Spesial, karena Gol Messi ini membuat dirinya menahbiskan diri dalam daftar pencetak 50 gol atau lebih di pentas tertinggi Benua Biru. Sebelum Messi, sudah ada nama-nama melegenda macam Filippo Inzaghi [50 gol], Thierry Henry [51], Andriy Shevchenko [59], Rud van Nistelrooy [60], dan Raul Gonzales [71] yang masuk dalam lis tersebut.
Ada pun Messi selepas laga ini genap menorehkan 51 gol di UCL, yang berarti koleksinya di Eropa sejajar dengan jumlah gol Henry. Tak hanya itu, dwigol Messi kian bertambah istimewa lantaran dia menyamai rekor gol tertinggi UCL dalam semusim yang dipegang legenda AC Milan Jose Altafani [14 gol] pada musim 1962/63 - masih dalam era European Cup.
Sepasang gol Messi dari titik putih buahkan rekor UCL
Rekor 14 gol superstar Argentina dalam semusim ini sempat bertahan dua tahun sebelum pada edisi 2013/14 lalu catatan gemilangnya 'dirusak' oleh sang rival personal dari musuh bebuyutan, Real Madrid, Cristiano Ronaldo, yang mana dia mampu menciptakan 17 gol dalam semusim.
Namun setidaknya lesakkan 14 gol plus kemampuannya menembus catatan 50 gol di UCL menjadikan Messi patut mendapatkan kredit khusus, sebab buku rekor mencatat Messi sebagai pemain termuda dalam sejarah UCL yang sukses mencapai prestasi tersebut.
Sayangnya Messi gagal mengantar Barcelona jadi kampiun di musim itu. Langkah anak-anak Catatalan terhenti di semi-final setelah kalah agregat 3-2 dari Chelsea, yang keluar sebagai juara dengan mengalahkan Bayern Munich di partai puncak via adu penalti.
Dalam perkembangannya, bersama Ronaldo, Messi hingga hari ini memimpin lis topskor sepanjang masa UCL dengan masing-masing mengoleksi angka yang sama, yakni 75 gol.
Terimakasih Atas Kunjungan Anda