© COOL INSIDE - MEDIA INFORMATION ONLINE - MENYAJIKAN BERITA DAN INFORMASI YANG LAYAK ANDA BACA

I’TIKAF – SEMAKIN ‘MESRA’ DENGAN ALLAH

Allah Pada paruh ketiga bulan Ramadhan terdapat hari dan malam yang mulia. Pada 10 malam terakhir, Allah swt menurunkan hadiah terbesar untuk pra pemenang ibadah. Hanya mereka yang bermental juara-lah yang berjuang untuk mendapatkan "Kemuliaan dalam Malam Kemuliaan". Seperti yang telah dicontohkan oleh Baginda Rasulullah Saw dalam sebuah hadits.

Dari 'Aisyah RA, ia berkata, "Rasulullah SAW. selalu beri'tikaf pada sepuluh malam yang terakhir dari bulan Ramadhan. Beliau bersabda, "Bersungguh-sungguhlah kalian dalam mencari Lailatul Qadar (Malam Kemuliaan) pada sepuluh malam yang terakhir dari bulan Ramadhan." (HR Bukhari dan Muslim).

Dari hadits inilah maka ada sebuah amaliyah yang perlu dikerjakan oleh seorang muslim pencari kecintaan Rabbnya. Amaliyah yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw tiada lain adalah i'tikaf pada sepuluh malam terakhir. Mengisi hari-hari Ramadhan dengan berpuasa dan malamnya dengan banyak mengingat Allah Swt.

I'tikaf adalah sebuah sunnah. Inilah sunnah yang diajarkan oleh Allah Swt dan Rasul-Nya. Dalam Al Qur'an saat berbicara tentang risalah shiyam, Allah menjelaskan:

"Dan janganlah kalian mendekati istri-istri kalian sedang kalian sedang beri'tikaf di masjid."

Sementara dalam sebuah sunnah dijelaskan:

Dari 'Aisyah RA, ia berkata, "Rasulullah SAW, apabila telah memasuki sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan, beliau selalu menghidupkan malamnya (dengan beribadah), membangunkan keluarganya, bersungguh-sungguh dan mengikatkan sarungnya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari ayat dan hadits di atas maka menjadi jelaslah bahwa i'tikaf adalah sebuah ibadah atau syariat yang diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Tidak ada keraguan atasnya, dan inilah ibadah para pencari cinta Allah Swt. I'tikaf bertujuan agar manusia semakin dekat kepada Sang Pencipta Azza wa Jalla. Memakmurkan rumah-Nya, meninggalkan dunia dan bermesraan dengan Sang Kekasih tercinta.

Dalam hidup setahun lamanya, Rasul Saw mengajarkan kepada kita untuk menyisihkan waktu untuk bermesraan dengan Allah Sang Pemurah, sehingga kita dapat bermuhasabah dalam waktu 10 hari tersebut demi kebaikan umur 1 tahun yang telah dan yang akan kita jalani ke depan.

Dalam saat-saat bermesraan seperti ini, maka usahlah kita menjadi khawatir dan berat hati tentang dunia yang kita tinggalkan, sebab bila kita sudah membuktikan kecintaan kita, maka Allah Swt pun akan semakin membuktikan kecintaan-Nya.

Mereka para pecinta Allah Swt telah membuktikan kecintaan dan kerinduan itu dengan cara memfokuskan diri untuk muhasabah diri dan banyak mengingat Allah Swt.

 

Wallaahu A’lam

Silahkan Berbagi Artikel ini ke : Facebook Twitter Google+

Terimakasih Atas Kunjungan Anda

INFORMASI LAINNYA:



 

Copyright 2015 | COOL INSIDE - Media Informasi Online | Designed by coolinside | Dofollow

© COOL INSIDE - Best View on Google Chrome

Back To Top