Suatu hari ketika ia sedang melaksanakan ibadah shalat dimasjid, datanglah segerombolan perampok yang bergegas menuju tempatnya beliau beribadah. Seorang ketuanya yang paling berani masuk kedalam masjid dan menghampiri Ya’qub yang sedang shalat dan mengambil selendang dari leher beliau. Tidak lama kemudian perampok itu langsung keluar segera menemui teman-temannya. Mereka bermusyawarah hendak menjual selendang itu.
“..tapi, ia adalah orang yang soleh dan ta’at beribadah. Kita takut mati karena kena sumpahnya..” kata salah satu diantara mereka.
“Do’a-nya selalu terkabul…”, kata teman perampok yang lainnya.
“Dia tidak ber-do’a pun, Allah menjaganya..”, yang lainnya ikut cemas juga.
Kekhawatiran mereka semakin menjadi-jadi saat itu. Setelah sekian lama berpikir, mereka malah sepakat untuk mengembalikan lagi selendang itu kepada pemiliknya.
Selesai Ya’qub dari shalat-nya, mereka mengucapkan salam; “Assalaamu’alaikum, Tuan Ya’qub…”, sapa mereka.
“Wa’alaikum salam..”, Ya’qub membalas salam.
“Tuan Ya’qub, maafkanlah kesalahan kami…”, kata para perampok itu hampir bersamaan.
“Memangnya kenapa ?”, tanya Ya’qub terheran-heran.
Setelah para perampok itu menceritakan, Ya’qub berkata ; “Wallaahi, aku sama sekali tidak mengetahui bahwa salah satu dari kalian telah mengambil dan menaruhnya kembali selendangku ini !”
Suatu saat gerombolan perampok itu bertaubat berkat ke-khusyu-an shalat Ya’qub Al-Muqry.
Walaahu A’lam.
Terimakasih Atas Kunjungan Anda